Dynamic Routing

 Setelah sebelumnnya kita telah membuat sebuah dengan static routing pada membuat jaringan sederhana menggunkan mikrotik, kali ini kita akan membahas apa itu dynamic routing. Routing sendiri adalah proses mengarahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jaringan komputer. Tujuan utamanya adalah memastikan data mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Pada cara sebelumnya yaitu static routing, kita secara manual menuliskan jalur yang akan dilewati paket agar sampai ketujuan, sedangkan dynamic, kita hanya perlu menuliskan protocol dinamic routing yang akan kita gunakan, maka protocol tersebut akan secara otomatis mencari jalur yang akan digunakan, hal ini akan sangat berguna ketika kita membuat jaringan dengan skala yang besar, karena setiap perubahan yang terjadi pada jaringan tersebut akan diatasi oleh layanan dinamic routing.

Ada dua jenis dinamic routing yaitu IGP dan EGP. IGP (interior gateway protocol) adalah protokol routing yang digunakan untuk mengelola routing dalam jaringan yang sama atau dalam sistem otonom (AS) yang sama, sedangkan EGP (Exterior Gateway Protocol) adalah protokol routing yang digunakan untuk mengelola routing antara sistem otonom (AS) yang berbeda di jaringan yang lebih besar, seperti internet.

Apa itu AS? 

AS (Autonomous System) adalah adalah sebuah kumpulan jaringan IP yang dikelola oleh organisasi dan memiliki kebijakan routing yang konsisten.

Setiap jenis dynamic routing ada layanan yang umum digunkan yaitu RIP, OSPF untuk IGP, dan BGP untuk EGP, kita akan bahas ketiga layanan tersebut.


OSPF



OSPF (Open Shortest Path First) adalah salah satu protocol IGP yang menggunakan IP address untuk menentukan jalur yang terbaik.

Cara kerja OSPF:

Pertama ospf akan mengirimkan "Hello packet" ke semua interface ospf yang ada, hello packet ini berisi informasi tentang router tersebut seperti ID router, area OSPF, dan pengaturan Hello Timer, setelah itu jika ada interface ospf yang menerima dan menyetujui parameter ospf maka router tersebut akan mengirimkan hello packetnya sendiri, jika keduanya sudah saling menerima dan menyetujui parameter ospf, keduanya akan membuat hubungan tetangga (neighbor) dapat memulai fase pertukaran informasi lebih lanjut.

Kemudian router akan mengirimkan LSA (Link State Advertisements) dengan router tetangga (neighbor), LSA berisi informasi router tentang status link/jaringan yang terhubung.

Setelah router saling bertukar LSA dengan tetangga (neighbor) setiap router akan membuat LSDB (Link State DataBase) yang akan menyimpan link (jaringan) sendiri maupun jaringan dari neighbor, setiap kali link (jaringan) berubah, router akan mengirimkan kembali LSA yang disebut LSU (Link State Update) kepada neighbornya. walaupun terlihat sederhana nyatana 2 router saja memperlukan 3 kali pertukaran LSA agar dapat saling terhuubung, lalu bagimana jika terdapat banyak jaringan? apakah setiap router harus mengirimkan LSAnya ke semua router?


Jawabannya tidak, karena pada ospf terdapat sistem yang bernama AREA 0 (backbone area), Backbone ini adalah titik utama pada ospf agar setiap jaringan yang ada dapat terhubung, jadi setiap kali router memberikan LSU (Link State Update) maka backbone akan menerima  LSU tersebut dan akan mengrimkan LSUnya ke semua interface ospf yang terhubung.

Backbone ini berfungsi sebagai perantara antar area ospf, jadi jika ada update/pembaruan disebuah area maka area lain tidak akan perlu untuk memperbaharui LSDBnya karena LSDB untuk antar area berada di ABR (Area Border Router) sedangkan ospf yang berada di dalam area hanya menyimpan LSDB areanya saja. Kemudian ada ASBR (Autonomous System Boundary Router) yang memiliki fungsi yang mirip dengan ABR namun ASBR berfungsi untuk menghubungkan area ospf dengan selain ospf.

Jika semua router tetangga (neighbor) sudah menyimpan informasi tentang Link Statenya, maka ospf dapat menjalankan fasae selanjutnya yaitu mencari jalan tercepat/terpendek, ospf akan mencari jalan terpendek dengan membandingkan cost yang ada pada jalur tersebut.
 
Untuk mencari cost, ospf akan membagikan 100.000kbps dengan bandwidth kabel/sambungan yang tersedia, sebagain contoh kabel yang digunakan adalah fastEthernet dengan bandwidth default 100,000kbps maka ospf akan menghitung cost dengan cara membagi bandwidth tersebut dengan 100,000 menjadi 100,000/100,000 = 1, maka cost route tersebut adalah 1, kemudian jika menggunakan Ethernet dengan bandwidth default 10,000 maka ospf akan menghitungnya dengan cara 100,000/10,000 = 10, maka cost jaringan tersebut adalah 10, dan itu akan berlaku ke semua jaringan yang akan digunkan, misal jika jalur yang akan digunakan menggunakan 2 FastEthernet maka costnya mejadi 2.

Jadi ospf akan memilih route/jalur berdasarkan cost (bandwidht) yang tersedia.

RIP

Untuk cara kerja RIP (Routing Information Protocol) hampir sama dengan ospf, setiap router akan menyimpan table routing yang berisi tentang rute, jaringan yang tersedia, gateway berikutnya dan jarak (jumlah hop).


Hop adalah jumlah router atau perangkat yang dilalui data dari sumber hingga mencapai tujuannya. Setiap perangkat yang data lewati dianggap sebagai satu hop, RIP membatasi jumlah hop yang dilalui hingga 15 hop, jika lebih dari itu maka akan dianggap infinite(tidak terjangkau).

RIP akan membagikan informasi jumlah hop yang dimiliki setiap 30 detik ke RIP lainnya, ketika router menerima pembaruan dari tetangga, ia membandingkan informasi rute baru dengan tabel routing-nya. Jika rute baru lebih baik (misalnya, lebih sedikit hop), tabel routing akan diperbarui.Jika router tidak menerima pembaruan dari rute tertentu dalam waktu 180 detik, rute tersebut dianggap kedaluwarsa dan akan dihapus dari tabel routing.

Router RIP mengirimkan pembaruan tabel routing secara berkala ke router tetangga. Pada RIP versi 1, pembaruan dikirim melalui broadcast, sedangkan pada RIP versi 2, pembaruan dikirim melalui multicast ke alamat 224.0.0.9.

Jadi RIP akan menggunakan rute dengan jumlah hop yang paling kecil mengabaikan bandwidth dan kesibukan rute tersebut.


BGP

BGP (Border Gateway Protocol) adalah protokol routing yang digunakan untuk bertukar informasi routing antara sistem otonom (AS) di internet. BGP adalah protokol routing eksternal (inter-domain) dan merupakan komponen kunci dalam infrastruktur routing global internet.

Untuk cara kerjanya, BGP akan membentuk hubungan TCP (port 179) dengan BGP peer (neighbor) agar dapat bertukar informasi tentang kebijakan routing pada AS, setelah hubungan tcp terbentuk, router BGP bertukar informasi untuk menetapkan hubungan BGP, termasuk pengaturan parameter seperti ASN (Autonomous System Number) dan kebijakan routing.

ASN adalah nomor unik yang diberikan kepada setiap (AS) di internet. ASN digunakan oleh protokol routing eksternal seperti BGP (Border Gateway Protocol) untuk mengidentifikasi sistem otonom yang berbeda dalam jaringan global.

BGP (Border Gateway Protocol) menggunakan beberapa format pesan yang memungkinkan router untuk berkomunikasi dan bertukar informasi routing dengan efektif. Setiap pesan BGP memiliki format yang ditentukan dan berfungsi untuk tujuan yang spesifik.

Pesan OPEN

pesan OPEN bertujuan untuk memulai sesi BGP dengang router tetangga dan menetapkan parameter awal, berisi tentang informasi versi BGP, nomor AS (ASN) dari router pengirim, interval waktu yang digunakan untuk menjaga koneksi aktif, ID unik dari router pengirim, dan informasi tambahan seperti otentifikasi. 

Pesan UPDATE

pesan UPDATE bertujuan untuk memperbarui informasi tentang rute yang ada, atau menghapus rute yang tidak valid, berisi tentang daftar rute yang dihapus, panjang total jalur dalam  pesan, atribut yang menyertai rute, seperti AS path, Next Hop, Local Preference, MED (Multi-Exit Discriminator) dan daftar rute baru yang diperbarui, termasuk prefix dan panjang subnet.

Pesan NOTIFICATION

pesan NOTIFICATION bertujuan untuk menginformasikan adanya kesalahan atau masalah dalam sesi BGP, berisi kode kesalahan yang menunjukan jenis masalah, kode tambahan yang memberikan detail lebih lanjut tentang kesalahan, dan informasi tambahan yang dapat membantu dalam mendiagnosis masalah.

Pesan KEEPALIVE 

pesan KEEPALIVE bertujuan untuk menjaga dan memastikan koneksi BGP tidak terputus, pesan ini biasanya dikirim setiap 60 detik.


Untuk proses routing pada BGP, pertama setiap routing mengiklankan rute yang tersedia ke peer BGP yang dikenal dengan AS Path, ttermasuk informasi tentang jalur yang telah dilalui, kemudian BGP akan memilih rute dengan membandingkan beberapa kriteria yang ada, kriteria ini mencangkup 
AS Path Length (jumlah AS yang dilalui).
Local Preference (preferensi lokal yang diterapkan oleh router untuk memilih rute keluar dari AS).
MED (mengindikasikan preferensi jalur masuk ke AS).
Next Hop (alamat ip dari router berikutnya dalam jalur).
Router ID (ID unik router yang dugunakan dalam pemilihan keputusan), setelah memilih rute terbaik. 
Lalu router BGP menyimpan rute tersebut dalam tabel routing BGP-nya dan menggunakan informasi tersebut untuk mengarahkan lalu lintas data.

pebedaan local preference dan MED: Local Preference adalah atribut BGP yang mempengaruhi pemilihan jalur keluar dari AS dan merupakan atribut yang hanya berlaku di dalam AS. MED, di sisi lain, mempengaruhi pemilihan jalur masuk oleh AS tetangga.


REFERENSI







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topologi jaringan

Membuat voucher dengan mikhmon

Ip address