Cisco packet tracer
Cisco Packet Tracer adalah perangkat lunak simulasi jaringan yang dikembangkan oleh Cisco. Alat ini memungkinkan pengguna untuk merancang, membangun, dan menguji jaringan komputer tanpa memerlukan perangkat keras fisik.
Kali ini kita akan membuat jaringan sederhana dengan cisco packet tracer.
Untuk topologinya seperti ini:
Tujuan dari konfigurasi ini adalah untuk menghubungkan kedua jaringan tersebut, dengan cara:
Pertama kita isi ip address dari setiap pc/client, sesuai dengan jaringan (network)-nya.
Pada client jaringan 192.168.10.0, saya menggunakan ip 192.168.10.2 dan 192.168.10.1, lalu kita isi gateway dengan ip router.
Kemudian untuk jaringan 192.168.20.0.
Pada jaringan 192.168.20.0, saya menggunakan ip 192.168.20.2, 192.168.20.3 dan 192.168.20.1 untuk gatewaynya.
Setelah kita mengisi ip pada client, sekarang kita akan konfigurasi routernya.
Pada cisco, konfigurasi router dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cli dan config.
Saat kita menggunakan cli, kita perlu memasukkan perintah en (enable) perintah ini digunakan untuk mengalihkan dari mode pengguna (user mode) ke mode istimewa (privileged mode). Dalam mode ini, pengguna dapat mengakses perintah yang lebih kompleks dan melakukan konfigurasi yang lebih dalam, seperti pengaturan router dan pemecahan masalah. Ini adalah langkah pertama sebelum melakukan konfigurasi lebih lanjut pada perangkat jaringan.
Kemudian kita memasukkan perintah conf t (configure terminal) digunakan untuk masuk ke mode konfigurasi global pada router atau switch. Dalam mode ini, pengguna dapat melakukan berbagai pengaturan dan konfigurasi pada perangkat, seperti mengkonfigurasi interface, protokol routing, dan pengaturan lainnya.
Setelah kita masuk ke mode konfigurasi, selanjutnya kita akan memilih interface yang akan kita konfigurasi dengan perintah int fa0/0 (interface fa0/0), setelah kita memilih interface-nya, kita masukkan ip yang sudah kita tentukan tadi sesuai dengan jaringan yang terhubung dengan interface tersebut, disini fa0/0 terhubung dengan network 192.168.10.0, maka ip address-nya 192.168.10.1, dan kita memberi perintah no shut untuk menyalakan interface tersebut.
Kemudian kita lakukan hal yang sama pada int fa1/0 (interface fa1/0), karena interface ini terhubung dengan network 192.168.20.0, maka ip address-nya 192.168.20.1, dan kita masukan juga perintah no shut.
Untuk cara yang kedua kita bisa menggunakan tab config.
Setelah konfigurasi selesai, sekarang kita lakukan pengujiannya, dengan cara kita pilih salah satu client dan masuk kebagian command prompt.
Komentar
Posting Komentar